Friday 6 January 2017

Sinopsis Anime Anohana Episode 9


Anaru, Poppo, Yukiatsu, dan juga Tsuruko akhirnya percaya sepenuhnya tentang kemunculan Menma. Malam itu, Menma membuatkan kue panggang untuk mereka dan menghindangkannya secara langsung. Sekali-kali Anaru dan Tsuruko tampak ketakutan dan mengatakan kalau mereka sebenarnya sedikit merinding.
Menma menaruh kue paling besar dalam piring Poppo dan mengatakan kalau sekarang Poppo besar jadi dia mendapatkan kue yang paling besar juga. Jintan mengatakan apa yang dikatakan Menma kepada Poppo yang membuat Poppo terharu dan langsung memakan kue buatan Menma.
“..kalau aku?” tanya Yukiatsu. “Aku akan dapat yang paling apa Menma?” tanyanya lirih.
Anohana
Jintan dengan cepat menjawab, “katanya, Yukiatsu dapat yang paling banyak kismisnya.” (Padahal sebenarnya Menma belum sempat menjawab)
“Menma, aku ingin mendengarnya langsung darimu.” Ucap Yukiatsu seakan tidak mempedulikan jawaban Jintan. “Katakan padaku, Menma.” Ada kesedihan yang menggelayut di wajah Yukiatsu.
Jintan kemudian memiliki ide agar Menma menjawabnya dengan menulisnya di kertas. Menma setuju. Hanya saja kebetulan tintanya habis sehingga Menma tidak jadi menulis untuk Yukiatsu.
Yukiatsu hanya diam melihat Jintan tampak berdebat dengan Menma soal pulpen. Sepertinya ia cemburu karena hanya Jintan yang bisa melihat Menma, sementara dia sendiri tidak bisa. 
Anohana
Malamnya, Yukiatsu dan Tsuruko menemui ayah Menma dan mengatakan keinginannya untuk membuat kembang api demi Menma. Awalnya ayah Menma agak ragu, namun Yukiatsu memohon dan bahkan berlutut di hadapan ayah Menma dan mengatakan kesungguhannya. Melihat hal itu, ayah Menma akhirnya membolehkan.
Maka, besoknya mereka bersama-sama mulai mengerjakan kembang api dengan dibantu anak buah ayah Menma. Menma juga ikut menemani mereka mengerjakan kembang api dengan sangat senang dan bahkan ia berlari kegirangan. Jintan menyuruh Menma untuk berhati-hati karena ia takut Menma jatuh. 
 
Anaru melihat Jintan tersenyum bahagia melihat Menma. Itu adalah senyuman untuk Menma.
Aku bisa melihat Menma tanpa melihatnya langsung.” Bisik Anaru dalam hati. Anaru ingat saat mereka masih anak-anak dimana Jintan selalu tersenyum bahagia saat berada di dekat Menma. Senyuman yang sama yang Anaru lihat saat ini. Senyuman milik Menma.
Aku tak sebanding dengannya. Dulu, bahkan sekarang. Tak bisa dibandingi.” Anaru tertunduk sedih dan lari meninggalkan tempat itu. Ia pergi ke sebuah lapangan dan menangis disana.
“…untung kau melarikan diri.”
Anaru kaget dan melihat ke arah orang itu. Ternyata Yukiatsu.
“Aku saja hampir ingin berteriak.” Sambung Yukiatsu. “Menma ada didekat kita. Aku sudah bisa menerimanya. Tapi, aku tidak bisa melihatnya. Dan, tidak bisa berbicara dengannya.”
Anaru hanya diam melihat Yukiatsu.
Anohana
“Aku ingin melihatnya lagi. Tapi, kenapa hanya Yadomi saja?” cecar Yukiatsu sedih. Yukiatsu memang merasa cemburu karena hanya Jintan yang bisa melihat dan berbicara dengan Menma sementara dia tidak bisa melakukannya.
Anaru membenarkan memang bagi Menma hanya ada Yadomi saja dan bagi Yadomi hanya ada Menma.
“Apa yang ku bilang waktu itu.., aku sungguh-sungguh.” Cecar Yukiatsu.
Anaru sedikit kaget. “Eh, Waktu itu?”
“Ketika aku mengajakmu kencan.”
Anaru langsung kaget dan Yukiatsu justru tertawa melihat Anaru. Yukiatsu mengatakan kalau Anaru terlihat tidak tau bagaimana cara menghadapi cowok. Dan, Anaru semakin kesal melihat Yukiatsu yang terus meledeknya.
Sepulang kerja Jintan sangat kaget karena dia tidak menemukan Menma di rumah. Biasanya Menma selalu menunggunya dirumah begitu dia pulang. Jintan cemas apakah terjadi sesuatu dengan Menma. Dia dengan cepat lari dan berencana menuju ke markas rahasia.
Tapi ditengah jalan, ia berhenti begitu Menma memanggilnya. Jintan melihat ke bawah jembatan dan melihat Menma tengah berada di tepi sungai. Jintan kaget dan langsung ingat kalau waktu itu Menma meninggal di sungai. 
Anohana
“Tidak. Menma tidak boleh menghilang. Aku tidak ingin Menma menghilang.” Teriak Jintan. Ia dengan cepat berlari dan terjatuh karena tempatnya yang lumayan curam.  Menma menangis dan mengatakan kalau dia tidak ingin Jintan meninggal. Jintan tertawa dan mengatakan kalau Menma aneh karena dia sendiri sudah meninggal.
Jintan mengajak Menma pergi tapi Menma tidak mau. Menma melihat ikan koi di sungai dan ingin melihatnya dari dekat. Jintan dengan cepat mencegah Menma dan memeluknya. 
Anohana
“Tetaplah disini selamanya.” Bisik Jintan.
“Jintan?” ucap Menma heran.
Jintan salah tingkah. Dia dengan cepat melepas pelukan dan membuat alasan. “Maksudku.., diam disini dan biar aku ambil koi nya.” Cecar Jintan agak terbata-bata.
Menma melarangnya karena Jintan bisa kebasahan dan masuk angin. Tapi Jintan tetap masuk ke dalam sungai mencari ikan itu untuk Menma.
“Kembali kesini, Jintan!”




EmoticonEmoticon